VITAMINA A
BAHAN YANG kami GUNAKAN ADALAH minyak ikan dan multivitamin
(exergi)
Pada percobaan
ini diperoleh hasil bahwa pada tabung A
(EXERGI) TIDAK MENGANDUNG VITAMIN A SEDANGKAN PADA TABUNG B MINYAK IKAN POSITIF
MENGANDUNG VITAMIN A YAITU PERUBAHAN
warna biru berubah menjadi warna coklat pekat yang menandakan hasil yang
positif atau terdapat vitamin A karena terjadi oksidasi atau dehidrogenasi. TCA
merupakan dasar penentuan secara kualitatif adanya vitamin A.pereaksi carr
price yang terdiri dari kloroform ,sbcl3 dan asam asetat anhidrat.. Fungsi
kloroform untuk melarutkan vitamin A, karena vitamin A hanya larut dalam
pelarut nonpolar. Saat larut, vitamin A pecah menjadi retinol, retinal
(retinaldehyde) dan retinoic acid lalu penambahan asam asetat anhidrin untuk
memberikan reaksi warna pada vitamin A dan kristal SbCl3 yang di dalamnya
terdapat sebagai kepingan atau kristal kuning pucat sehingga menghasilkan warna
biru tua dan menjadi merah coklat karena adanya kristal SbCl3.
Intensitas warna biru sebanding dengan banyaknya vitamin A
yang dikandung oleh suatu bahan sehingga dapat dijadikan dasar penentuan
kuantitatif vitamin A secara kolometri
VITAMIN D
jenis vitamin D yang penting yaitu Vitamin D2
(ergokalsiferol) dan vitamin D3(kolekalsiferol). Vitamin D2 terdapat dalam
bahan nabati dan Vitamin D3 banyak terdapat dalam minyak hati ikan.
Vitamin D ini umumnya stabil pada pemanasan, asam dan
oksigen. Vitamin D secara lambat dapat didestruksi pada lingkungan alkalis,
terutama bila terdapat udara dan cahaya. pada percobaan ini, hasil yang
diperoleh warna kuning yang menunjukan vitamin D positif pada minyak ikan
sedangan pada multivitamin tidak mengandung vitamin D. Pemanasan dan penambahan H2O2 bertujuan untuk merusak
vitamin A yang terdapat dalam minyak ikan sehingga vitamin D dapat
teridentifikasi secara jelas, sebab vitamin D tahan terhadap pemanasan. H2O2
disini bertindak sebagai reduktor yang mengoksidasi. Oksidasi ini ditandai
dengan hilangnya gelembung secara perlahan-lahan. Pemanasan dengan hidrogen
peroksida tidak merusak vitamin D.
VITAMIN B1
Vitamin B1 atau thiamin mengandung sistem dua cincin yaitu
inti pirimidin dan thiazol. Dalam tanaman, terutama serealia, vitamin B1
terdapat dalam keadaan bebas, sedangkan dalam jaringan hewan terdapat sebagai
koenzim, yaitu thiamin pirofosfat (TPP) Thiamin bersifat larut dalam air, tetapi tidak larut dalam
pelarut lemak. Dalam larutan netral atau alkalis, thiamin mudah rusak,
sedangkan dalam keadaan asam tahan. Thiamin stabil pada pemanasan kering,
tetapi mudah terurai oleh zat-zat pengoksidasi dan terhadap radiasi sinar
ultraviolet. kalium ferisianida yang bersifat asam kuat ditambahkan agar
thiamin stabil dan tidak rusak, sebab thiamin tahan terhadap asam dan dapat
rusak dalam suasana alkalis atau netral. naoh memberi suasana alkalis pada
larutan dan member endapan Flouresensi adalah pendaran warna sesaat yang
terjadi pada saat reaksi terjadi antara pereaksi dengan zat sampel, dalam uji
coba ini adalah flouresensi warna biru. asilnya adalah negative (tidak
mengandung vitamin B1) atau tidak menunjukkan adanya fluoresensi biru pada saat
percobaan. fungsi isobutyl adalah untuk memperjelas warna floresensi
VITAMIN B6
pada multivitamin yang kami gunakan exergi positif
mengandung vitamin b2 karena terdapat frouresensi hijau kuning . larutan naoh
yang digunakan berfungsi untuk memberi suasana alkalis sehingga mempercepat
reaksi, kloroform digunakan untuk melarutkan vitamin karena vitamin b6 termasuk
vitamin yang larut dalam pelarut non polar. hasil dari praktikum kami adalah muncul frourencensi hijau
kuning artinya larutan positif mengandung VITAMIN B6
VITAMIN E
VITAMIN E DALAM SPIRTUS KARENA SPIRTUS MERUPAKAN PELARUT NON
POLAR SEHINGGA VITAMIN E LARUT. Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam,tetapi
karena bersifat antioksidan, vitamin E mudah teroksidasi terutama bila ada
lemak tengik, timah, dan garam besi, serta mudah rusak oleh sinar ultra violet
(Winarno, 1992).SPIRTUS dan HNO3 pekat pada Uji Vitamin E berfungsi untuk membentuk senyawa α-kuinon yang dapat direduksi
menghasilkan kuinol. Dengan adanya pereaksi HNO3 pekat maka α-tokoferol dapat
meghasilkan α-kuinon. PEMANASAN BERTUJUAN UNTUK MEMPERCEPAT REAKSI. BILA POSITIF AKAN LARUTAN BERWARNA KUNING.
MULTIVITAMIN YANG KAMI GUNAKAN TIDAK MENGANDUNG VITAMIN E, SEDANGKAN MINYAK
IKAN MENGANDUNG VITAMIN E KARENA WARNA LARUTAN MENJADI KUNING
VIT C
Vitamin C larut dalam air dan agak stabil dalam larutan
asam, tetapi mudah dioksidasi terutama bila dipanaskan. pada tes dengan menggunakan iodium hasilnya MULTIVITAMIN EXERGI positif
MENGANDUNG VITAMIN C karena warna iodium pudar, vitamin C JUGA turunan heksosa
dan diklasifikasikan sebagai karbohidrat yang erat berkaitan dengan monosakarida,
.Vitamin C bersifat pereduksi (reduktor) sedangkan Iod bersifat pengoksidasi
(oksidator) sehingga keduanya menghasilkan reaksi redoks (reduksi-oksidasi).
Dalam pengamatan oleh mata, dapat terlihat warna Iod yang
berubah dari ungu menjadi putih kekuningan karena ditetesi larutan vitamin C.
Reaksi yang terjadi dapat tertulis seperti :
C6H8O6 +
H20 → C6H8O7 + 2H+
+ 2e- 2e- +
I2 → 2I-
C6H8O6+ H2O + I2 →C6H8O7 + 2H+
demikian pula apabila di Tes benedict : multivitamin
(exergi) + reagen benedict, kemudian dipanaskan. Hasilnya adalah positif karena
pada saat pemanasan warna terdapat endapan merah bata yang dihasilkan.hal ini
terjadi karena larutan tembaga alkalis didalam larutan benedict direduksi
menjadi kuproksida berwarna merah bata. ion tembaga direduksi menjadi kuproksida/cuo
karena vitamin c mempunyai gugus oh dan sesuai dengan teori maka vitamin c
larut dalam air,Vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara
(oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran
tembaga dan besi.
vit A
MATERIALS THAT USE IS our fish oil and a multivitamin
(exergi)
In this experiment the
result that the tube A (EXERGI) NOT CONTAINING VITAMIN A TUBE B whereas at FISH
OIL CONTAINING VITAMIN A POSITIVE CHANGES IE blue color turns into a dark brown
color indicating a positive result or are vitamin A due to oxidation or
dehydrogenation. TCA is the basis for the determination of the qualitative
presence of vitamin A. pereaksi carr price consisting of chloroform, and acetic
acid anhydride SbCl3 Section .. Function of chloroform for dissolving vitamin
A, because vitamin A is only soluble in nonpolar solvents. When soluble,
vitamin A broke into retinol, retinal (retinaldehyde) and retinoic acid and
acetic acid additions anhidrin to give a color reaction on vitamin A and
crystal SbCl3 Section in which there are as pieces or pale yellow crystals
resulting in dark blue and red brown because of the crystal SbCl3 Section. Blue color intensity is proportional to the amount of
vitamin A that is contained by a material that can be used as the basis of the
quantitative determination of vitamin A in kolometri
VIT D
The type of vitamin D that is important is Vitamin D2
(ergocalciferol) and vitamin D3 (cholecalciferol). Vitamin D2 contained in the
vegetable material and Vitamin D3 abundant in fish liver oil.Vitamin D is generally stable on heating, acid and oxygen.
Vitamin D may slow didestruksi alkaline environment, especially when there is
air and light. in this experiment, the results obtained yellow vitamin D which
show positive on fish oil sedangan on multivitamins do not contain vitamin D. Heating and addition of H2O2 aims to destroy vitamin A
contained in fish oil that vitamin D can be clearly identified, because vitamin
D resistant to heating. H2O2 here acts as a reducing agent that oxidizes.
Oxidation is characterized by loss of bubble slowly. Heating with hydrogen
peroxide does not impair vitamin D.
VIT B1
Vitamin B1 or thiamine contains two systems, namely the core
pyrimidine ring and thiazol. In plants, particularly cereals, vitamin B1
contained in the free state, whereas in animal tissue contained as a coenzyme,
namely thiamin pyrophosphate (TPP)Thiamin is soluble in water, but not soluble in fat
solvents. In neutral or alkaline solution, thiamin easily damaged, while in a
state of acid resistant. Thiamin is stable in dry heat, but easily decomposed
by oxidising agents and to the ultraviolet radiation. potassium ferisianida
strong acidic thiamin added that stable and is not broken, because thiamin resistant
to acids and alkalis can be damaged in an atmosphere or neutral. NaOH alkaline
give atmosphere to the solution and precipitate members Flouresensi is
instantaneous color luminescence that occur when a reaction occurs between the
reagent with the sample substance, in this trial is flouresensi blue. asilnya
is negative (do not contain vitamin B1) or does not indicate the presence of
blue fluorescence during the experiment. isobutyl function is to clarify
Fluorescent color
VIT B6
the multivitamin that we use positive exergi contains
vitamin b2 because there frouresensi yellow green. NaOH solution used functions
to provide an atmosphere alkalis thus speeding up the reaction, chloroform was
used to dissolve vitamins as vitamin B6, including vitamin-soluble non-polar
solvent
the results of our lab is emerging frourencensi yellow green
means positive solution containing
VITAMIN E
VITAMIN E IN methylated spirits FOR NON-POLAR SOLVENTS THAT
IS VITAMIN E LATE
Vitamin E is resistant to high temperatures as well as sour,
but because it is an antioxidant, vitamin E is easily oxidized, especially when
there is a rancid fats, lead, and iron salts, and easily damaged by ultraviolet
light (Winarno, 1992) .SPIRTUS and HNO3 on Vitamin Test E function to form α-quinone compounds which can be reduced to produce
kuinol. With the reagent HNO3 then α-α-tocopherol quinone can meghasilkan.
HEATING AIMS TO ACCELERATE REACTION. IF POSITIVE SOLUTION TO YELLOW.
MULTIVITAMINS THAT WE USE NOT CONTAINING VITAMIN E, while FISH OIL CONTAINING
VITAMIN E FOR SOLUTION TO BE COLOUR YELLOW
VIT C
Vitamin C is water soluble and rather stable in acidic
solutions, but easily oxidized, especially when heated. in tests using iodine
positive result MULTIVITAMINS EXERGI CONTAINING VITAMIN C because the color
faded iodine, vitamin C derivative ALSO hexoses and is classified as a
carbohydrate that is closely related to the monosaccharides, .Vitamin C is
reducing (reductant) while Iod is oxidizing (oxidizer) so that both produce
redox (reduction-oxidation).
In the observation by the eye, it can be seen that Iod color
change from purple to yellow-white because the spilled solution of vitamin C.
The reaction can be written as:
C6H8O6
+ C6H8O7 + H2O → 2H + + 2e
2e
+ I2 → 2I-
C6H8O6 + H2O + I2 → C6H8O7 + 2H +
similarly, if in Tests benedict: multivitamin (exergi) +
reagent benedict, then reheated. The result is positive because at the moment
there are deposits warm brick red color that dihasilkan.hal This happens
because the alkaline copper solution in the solution are reduced to kuproksida
benedict red brick. copper ions are reduced to kuproksida / cuo because vitamin
C has a group oh and in accordance with the theory of a water-soluble Vitamin
C, Vitamin C is easily destroyed by exposure to air (oxidation), especially
when exposed to heat. Oxidation is accelerated by the presence of copper and
iron.