Sistem ekonomi liberal klasik
Sistem
ekonomi liberal klasik adalah suatu filosofi ekonomi dan politis. Mula-mula
ditemukan pada suatu tradisi penerangan atau keringanan yang bersifat membatasi
batas-batas dari kekuasaan dan tenaga politis, yang menggambarkan pendukungan
kebebasan individu.Teori itu juga bersifat membebaskan individu untuk bertindak
sesuka hati sesuai kepentingan dirinya sendiri dan membiarkan semua individu
untuk melakukan pekerjaan tanpa pembatasan yang nantinya dituntut untuk
menghasilkan suatu hasil yang terbaik, yang cateris paribus, atau dengan
kata lain, menyajikan suatu benda dengan batas minimum dapat diminati dan
disukai oleh masyarakat (konsumen).
Garis
berpaham ekonomi liberal telah pernah dipraktikan oleh sekolah-sekolah di Austria dengan berupa
demokrasi di masyarakat yang terbuka. Paham liberali kebanyakan digunakan oleh
negara-negara di benua Eropa
dan Amerika. Seperti
halnya di Amerika Serikat,
paham liberal dikenali dengan sebutan mild leftism estabilished.
Tentang ekonomi liberal
Ciri ekonomi liberal
- Semua sumber produksi adalah milik masyarakat individu.
- Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
- Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
- Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
- Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
- Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
- Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.
- Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.
Keuntungan dan kelemahan dari ekonomi liberal
Keuntungan
Ada beberapa
keuntungan dari suatu sistem ekonomi liberal, yaitu:
- Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
- Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
- Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
- Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
- Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
Kelemahan
Selain ada
keuntungan, ada juga beberapa kelemahan daripada sistem ekonomi liberal,
adalah:
- Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
- Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
- Banyak terjadinya monopoli masyarakat
- Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu
- Pemerataan pendapatan sulit dilakuka karena persaingan bebas tersebut
Penerapan ekonomi liberal
Amerika tengah dan Amerika selatan
Negara-negara
yang menganut paham liberal di benua Amerika adalah Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba,
Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru,
Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih
liberalisme juga danut oleh negara Aruba,
Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.
Amerika Serikat
Eropa
Sebagai aksi
dan reaksi penentangan komunisme, Eropa
membuat suatu paham yang berterminologi politis (termasuk
"sosialisme" dan " demokrasi sosial"). Tapi, mereka tidak
bisa memilih AS dengan pahamnya tersebut, dikarenakan pada saat itu Eropa belum
begitu mengenal liberalisme yang dianut oleh AS. Tapi beberapa tahun kemudian
barulah Eropa menyadari bahwa liberalisme yang dianut oleh AS. Hal itu
mendorong Eropa ke suatu kebebasan individu tersendiri yang akhirnya
memperbaiki keadaan ekonomi mereka tersendiri. Liberalisme di Eropa mempunyai
suatu tradisi yang kuat. Di negara-negara Eropa, kaum liberal cenderung
menyebut diri mereka sendiri sebagai kaum liberal, atau sebagai radical
centrists yang democratic.
Negara-negara
penganut paham liberal yakni diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia,
Serbia Montenegro,
Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal
lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina,
Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino.
Asia
Negara-negara
yang menganut paham liberal di Asia
antara lain adalah India, Iran,
Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki.
Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain
adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.
Kepulanan Oceania
Negara yang
menganut paham liberal di kepulauan Oceania adalah Australia dan Selandia Baru.
Afrika
Sistem
ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme
hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir,
Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih
liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol
Verde, Côte
D'Ivoire, Equatorial Guinea,
Gambia, Ghana,
Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.